Dalam Surah Al-An’am ayat 52, Allah juga menegaskan, “Dan tiada seorang pun yang dapat memberikan pertolongan kepadamu seperti Allah. Dan sebaik-baik pembelaan adalah dari Allah.” Ini mengingatkan kita bahwa hanya Allah yang memiliki kuasa atas rezeki kita dan tidak ada yang bisa mengubah takdir-Nya.
Sebagai contoh, kisah Abdullah ibn Mas’ud, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, memberikan pelajaran berharga mengenai rezeki. Ia pernah meminta Nabi untuk memberikan sebagian rezekinya, namun Nabi menjelaskan bahwa rezeki setiap orang tidak akan tertukar. Ini menjadi bukti bahwa rezeki adalah hak milik pribadi yang harus diterima dengan syukur.
Kesimpulannya, rezeki adalah ketentuan dari Allah yang tidak akan tertukar. Setiap individu memiliki rezeki yang telah ditentukan dan harus menerima dengan penuh rasa syukur. Mengelola rezeki dengan baik adalah tanggung jawab kita sebagai hamba-Nya, dan bersyukur atas apa yang kita miliki adalah langkah awal untuk mendapatkan lebih banyak berkah dalam hidup kita.