Mengenal Adzan Sebagai Panggilan Kemenangan

Adzan adalah seruan untuk memanggil umat Islam melaksanaka salat. Dalam Kamus Besar Bahsa Indonesia azan diartikan sebagai seruan untuk mengajak orang melakukan salat. Dari pengertian ini bisa diketahui secara umum bahwasannya adzan memang panggilan yang dikumandangkan untuk umat melaksanakan salat. Salat yang dimaksudkan adalah salat wajib yang lima waktu yaitu subuh, dzuhur, asar, maghrib dan isya.

 

Suara adzan yang terdengar lantang tidak hanya dikenali oleh umat Islam pada saat ini, tetapi seluruh manusia yang hidup di bumi baik beragama nasrani maupun yahudi. Suara adzan khas dilantunkan dengan keras agar dimana pun orang berada dapat mendengarnya sebagai panggilan menghadap Allah SWT.

 

Pada sejarahnya awal kemunculan adzan adalah di abad pertama hijriyah ketika Rasulullah pertama kali hijrah ke Madinah. Saat itu Rasulullah mendirikan masjid sebagai aktivitas umat Islam dalam mengkaji wahyu Allah. Dalam prosesnya terdapat banyak pendapat bagaimana cara memanggil umat Islam agar mendatangi masjid untuk salat berjamaah. Dimulai dengan mengibarkan bendera, memakai lonceng seperti umat nasrani hingga api seperti umat yahudi hingga benda lain yang kini justru digunakan agama lain dalam melakukan ibadah.
Keadaan tersebut ditolak oleh Rasulullah Muhammad saw. Beliau menggantikannya dengan lafal mengajak salat berjamaah yang berbunyi asshalatu jami’ah (marilah sholat berjamaah). Mendengar usulan Rasulullah, Umar bin Khathab memberikan suara agar terdapat orang yang menjadi pemanggil umat Islam dengan lafal tersebut sebagai pertanda masuknya waktu salat.
Keputusan tersebut diterima. Dalam perjalanannya terdapat kisah dari Abu Daud. Dikutip dari Republika.co.id Abu Daud berkisah bahwa Abdullah bin Zaid berkata, “Ketika cara memanggil kaum Muslimin untuk sholat dimusyawarahkan. Suatu malam dalam tidurku aku bermimpi. Aku melihat ada seseorang sedang menenteng sebuah lonceng. Aku dekati orang itu dan bertanya kepadanya apakah ia ada maksud menjual lonceng itu. Aku pun berkata padanya, ‘Wahai hamba Allah, apakah engkau menjual lonceng itu?’ Dia berkata, ‘Apa yang akan engkau lakukan dengannya?’ Maka kujawab: ‘Kami akan gunakan lonceng itu sebagai panggilan sholat.’ Dia pun berkata, ‘Mau engkau kuberi tahu (panggilan) yang lebih baik dari (bunyi lonceng) itu?’ Dan aku menjawab, ‘Ya!’ Lalu dia berkata lagi dan kali ini dengan suara yang amat lantang:
– Allahu Akbar Allahu Akbar yang artinya Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
– Asyhadu alla ilaha illallah yang artinya Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah
– Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah yang artinya Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah
– Hayya ‘alash shalah yang artinya Mari kita menuju salat
– Hayya ‘alal falah yang artinya Mari kita menuju kemenangan
– Allahu Akbar Allahu Akbar yang Artinya Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
– La ilaha illalah yang artinya tiada Tuhan selain Allah
Keesokan harinya, Abdullah ibn Zaid mendatangi Rasulullah Saw dan menyampaikan perihal mimpi itu kepadanya. Rasulullah Saw pun berkata, “Mimpi itu adalah mimpi yang benar.” Rasul kemudian menyuruh untuk mengajarkannya kepada Bilal, karena Bilal memiliki suara yang sangat lantang. Ketika Umar bin Khathab mendengarnya, ia berkata kepada Rasul, “Demi Allah, Akupun bermimpi seperti itu juga.” Dengan demikian, orang yang pertama kali mengumandangkan adzan adalah Bilal bin Rabbah.
Dari catatan sejarah ini dapat dipahami bahwa lantunan azan memang disuarakan dengan keras dan lantang agar umat mendengarnya dan agar orang-orang yang lalai dan tidur dapat mendengarnya, berbeda jika hanya memakai bendera yang hanya jika orang tertentu saja melihat bendera tersebut berkibar.
Sampai saat ini azan terus dikumandangkan dengan lantang dan kuat. Setiap suara lantunan tersebut terdengar maka umat Islam tahu sudah memasuki waktu salat wajib bahkan umat agama lain dapat memahaminya dan memberikan toleransi kepada umat Islam dalam suatu pekerjaan dapat menjalankan ibadah terlebih dahulu. Artikel by. Ghaitsa Ranawigena_Penerima Program 1.000 Dai

Sumber:
Kapan Awal Mula Adzan Dikumandangkan?. (2021, September 10). Di akses dari https://www.republika.co.id/berita/qz7uej430/kapan-awal-mula-adzan-dikumandangkan
https://kbbi.web.id/azan

On 25-05-2022 2 2750

2 komentar untuk “Mengenal Adzan Sebagai Panggilan Kemenangan”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Scroll to Top
Open chat
1
Anda butuh bantuan?
Assalamu'alaikum wr wb, Kami Yayasan BAMUIS BNI mempunyai beberapa program penyaluran yang tersedia, antara lain:
- Program Pendidikan
- Program Kesehatan
- Program Pemberdayaan Ekonomi Dhuafa (BMUK)
- Program Santunan Kemanusiaan
- Program 1000 TPA
- dsb

Mohon untuk dapat diinformasikan kepada kami, apa yang bisa kami bantu?